id Indonesian en English

Rektor Paparkan Prestasi UMK kepada Tim Asesor BAN-PT

User Rating: 0 / 5

Star InactiveStar InactiveStar InactiveStar InactiveStar Inactive
 

UMK - Tiga tim asesor dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN) PT, yang terdiri atas Prof. Dr. Ir. Ali Ibrahim Hasyim MS., Prof. Ir. Sofia W. Alisjahbana M.Sc., Ph.D., dan Dr. Ir. Petrus Mursanto M.Sc., melakukan visitasi untuk keperluan akreditasi institusi UMK.

Ketiganya sampai di Universitas Muria Kudus (UMK) pada Rabu siang (3/6/2015) disambut oleh jajaran Pimpinan Yayasan Pembina (YP) UMK, pimpinan universitas, fakultas, perwakilan dari DPRD Kabupaten Kudus, dan beberapa alumni. Selanjutnya, tim asesor itu akan melakukan verifikasi data dan melihat langsung kondisi riil kampus UMK secara utuh hingga Jum’at (5/6/2015).

Rektor Dr. Suparnyo SH. MS., dalam kesempatan menyambut tiga asesor BAN-PT itu, memaparkan mengenai berbagai prestasi yang berhasil diraih UMK, termasuk rencana pengembangan UMK ke depan.

‘’Alhamdulillah, UMK tahun 2015 ini berhasil mengukir berbagai prestasi yang membanggakan. Untuk repository, UMK berada pada peringkat 18 nasional, ranking 80 nasional PTN/PTS versi webometrics, dan berada di urutan 12 PTN/PTS terbaik di Jawa Tengah,’’ paparnya diruang VIP Gedung Rektorat.

Di luar itu, terang rektor, banyak prestasi mahasiswa yang berhasil diraih. ‘’Berbagai prestasi itu antara lain juara I Pencak Silat tingkat ASEAN, juara I lomba debat konstitusi Regional Barat di Universitas Islam Indonesia (UI), juara I nasional menembak, dan juara I prusiking,’’ tambahnya.

Suparnyo menambahkan, prsetasi lain, yaitu meningkatnya perolehan dana hibah setiap tahun. ‘’Dana hibah pengabdian dan program kreativitas mahasiswa (PKM), selalu meningkat. Selain itu, tak sedikit perguruan tinggi studi banding ke UMK, baik terkait penjaminan mutu, pengembangan kurikulum, maupun pengelolaan perpustakaan,’’ jelasnya.

Jalin Kerjasama

Hasan Aoni Aziz, US. dari Yayasan Pembina (YP) UMK pada kesempatan itu mengapresiasi berbagai kemajuan yang diraih UMK. ‘’Kami merasa senang pihak rektorat mampu menerjemahkan visi misi YP UMK, sehingga banyak hal yang dicapai,’’ ungkapnya.

Terkait keberadaan YP. UMK, dia menuturkan, banyak unsur yang ada di dalamnya, sehingga tidak akan ada satu unsur yang memiliki keinginan untuk menguasai. ‘’Kepengurusan YP. UMK terdiri dari para pengusaha melalui perwakilannya, ada unsur pemerintah daerah (pemda), DPRD, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) hingga tokoh masyarakat,’’ tuturnya.

Hasan menuturkan pengembangan universitas berupa pengajuan beberapa Program Studi (Prodi) baru yang akan dibuka, yakni Prodi Pendidikan Dokter (S1), Prodi Pendidikan Matematika (S1), Prodi Bahasa dan sastra Indonesia (S1), Prodi Teknik Industri (S1), dan Program Pascasarjanan (S2) konsentrasi Pendidikan Dasar.

‘’Keberadaan UMK di Kudus, sangat strategis. Kudus merupakan kota satelit sebagai titik kunjungan yang tidak lagi sekadar mencakup wilayah pada batas Jawa Tengah dan Jawa Timur. Maka mahasiswanya pun datang dari mana-mana,’’ terangnya.

Terkait akreditasi, Hasan berharap tim asesor bisa menunaikan tugas sebaik mungkin. ‘’Tetapi di luar itu, semoga kunjungan tim asesor ke Kudus tidak hanya sekali ini saja. Tetapi ke depan bisa melakukan kerjasama-kerjasama dengan UMK, apalagi menghadapi pasar bebas ASEAN (MEA),’’ tegasnya.

Ali Ibrahim Hasyim mewakili tim asesor menyampaikan, bahwa mereka datang di UMK tidak mewakili kampus masing-masing, melainkan atas nama BAN-PT. ‘’BAN-PT tidak punya staf. Jadi tidak menutup kemungkinan ada dosen UMK yang menjadi asesor,’’ paparnya.

Dia menuturkan, selama tiga hari di UMK, tim asesor akan banyak berdiskusi dengan penyusun borang, pengusaha yang mendukung YP. UMK, mahasiswa, hingga alumni. ‘’Singkatnya, tugas kami di sini adalah memverifikasi data (borang) yang sudah dikirimkan ke BAN-PT. Dan visitasi ini, adalah untuk melihat secara langsung kondisi riil di UMK.’’

Dosen Universitas Lampung (Unila) ini mengutarakan, dia dan dua asesor BAN-PT yang melakukan visitasi ke UMK, bukan yang berwenang menentukan posisi UMK. ‘’Kami hanya bertugas melihat fakta dan membaca data yang ada. BAN-PT lah yang akan menentukan posisinya,’’ tandasnya. (Hoery, Eros-Portal)